Pengolahanlahan merupakan ciri suatu kegiatan pertanian. Pada hakekatnya kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman, yakni agar perakaran dapat berkembang leluasa, difusi oksigen dan karbohidrat atau pertukaran udara pada umumnya dapat berjalan lancar, serta tercipta struktur tanah yang mudah menyediakan air untuk diserap perakaran tanaman.

20 atau lapisan olah. Sedangkan jika menggunakan cangkul dan sekop, tanah dicangkul sedalam lapisan olah akan membentuk seperti huruf v, kemudian tanah pada sisi yang tercangkul diambil setebal 1,5 cm dengan menggunakan cangkul atau sekop. 5 Contoh- contoh tanah individu tersebut dicampur dan diaduk merata dalam ember plastic, lalu bersihkan dari sisa tanaman atau akar. Setelah bersih dan teraduk rata, diambil contoh seberat kira-kira 1 kg dan dimasukkan kedalam kantong plastic contoh tanah komposit. Untuk menghindari kemungkinan pecah pada saat pengiriman, kantong plastic yang digunakan rangkap dua. Pemberian label luar dan dalam. Label dalam harus dibungkus dengan plastic dan dimasukkan diantara plastikpembungkus supaya tulisan tidak kotor atau basah, sehingga label tersebut dapat dibaca sesampainya dilaboratorium tanah. Sedangkan label luar disatukan pada sat pengikatan plastic. Pada label diberi keterangan mengenai kode pengambilan, nomor contoh tanah, asal dari desa/kecamatan/kabupaten, tanggal pengambilan, nama dan alamat pemohon. Selain label yang diberi keterangan, akan lebih baik jika contoh tanah yang dikirim dilengkapi dengan peta situasi atau peta lokasi contoh. 57 Informasi tambahan yang dibutuhkan antara lain penggunaan lahan ; penggunaan pupuk, kapur, bahan organik;waktu terakhir penggunaan pupuk, kapur atau bahan organic; kemiringan lahan; posisi/ letak pada lereng bagian atas tengah atau bawah; bentuk lereng rata, cembung, atau cekung; bentuk wilayah datar, berombak, bergelombang atau berbukit; keadaan pertanaman; tanaman terakhir atau sebelumnya. Peralatan untuk pengambilan contoh tanah 1 Alat untuk mengambil contoh tanah seperti bor tanah auger, tabung, cangkul, sekop 2 Alat untuk membersihkan bor, cangkul dan sekop seperti pisau dan sendok tanah untuk mencampur atau mengaduk 3 Ember plastic untuk mengaduk kumpulan contoh tanah individu 4 Kantong plastic agak tebal yang dapat memuat 1 kg tanah, dan kantong plastic untuk label. 5 Kertas manila karton untuk label dan benang kasur untuk mengikat label luar 6 Spidol water proof untuk menulis isi label 7 Karung untuk mengepak contoh bila contoh tanah banyak 8 Lembaran informasi contoh tanah yang diambil. Gambar 17. Peralatan yang digunakan untuk mengambil contoh tanah 58 Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel tanah Jangan mengambil contoh tanah dari galengan, selokan, bibir teras, tanah tererosi sekitar rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah/ sisa tanaman/ jerami, bekas penimbunan pupuk, kapur dan bahan organic, dan bekas penggembalaan ternak. Permukaan tanah yang akan diambil contohnya harus bersih dari rumput- rumputan, sisa tanaman, bahan organik/serasah, dan batu- batuan atau kerikil. Alat- alat yang digunakan bersih dari kotoran- kotoran dan tidak berkarat. Kantong plastic yang digunakan sebaiknya masih baru, belum pernah dipakai untuk keperluan lain. Gambar 18. Areal pengambilan contoh tanah Areal 1 datar low land areal 2 miring ; areal 3 datar upland. contoh masing- masing terpisah d. Jenis unsur hara dan jenis pupuk Pupuk kimia yang dapat dipergunakan untuk penanaman sayuran adalah Pupuk yang mengandung N Merupakan unsur utama pendorong pertumbuhan tanaman. Didalam tubuh tanaman N dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatif yaitu memperbanyak pertumbuhan akar, batang dan daun. Kekurangan unsur N menyebabkan ukuran sel 59 menjadi pendek, kecil, dinding sel bertambah, pertumbuhan tanaman terhambat dan terjadi klorosis daun pucat akibat kekurangan zat hijau daun. Pupuk ini melepaskan N pada waktu dibutuhkan oleh tanaman. Hal ini dapat dipengaruhi dengan dua jalan. Dengan waktu pemupukan yang tepat dan dengan pilihan bentuk N yang sesuai. Bentuk amoniak selalu memnuhi syarat. Bentuk amoniak nitrat diperunkan menjaleng musim penghujan dan bentuk nitrat dipergunkan menjang musin kemarau. Contohnya adalah; Urea, ZA Pupuk yang mengandung Phospor P Merupakan bahan baku dan pembentukan karbohidrat ataupun cadangan makanan bagi tanaman. Unsur P sangat dibutuhkan bagi tanaman yang mau berbunga atau tanaman nuda yang sedang giat melakukan pertumbuhan. Kekurangan unsur P menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat, warna daun menjadi pucat, kadang kala pembentukan buah lambat. Jenis tanah sangat menetukan kriteria ini. Pada tanh masam semua bentiuk P dapat dipakai, sedang pada tanah yang berkapur hanya bentuk-bentuk yang mencair yang dapat dipakai. Contohnya adalah; TSP, SP 36 Pupuk yang mengandung Kalium Yang bertugas mempelancar metabolisme tubuh, memperbesar daya serat makanan dan memperkuat jarngan tanaman sehingga bunga tidak gampang rontok. Kelebihan unsur K mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis dan respirasi pernapasan, daun menguning, bercak – bercak pada helai daun, pertumbuhan terhambat. Kekurangan unsur K menyebabkan hasil menurun. Bila tanaman tidak tahan terhadap chloor maka pakailah kalium sulfat. Sedang pada tanaman tahan 60 chloor, menggunakan pupuk yang mengandung Cl akan menjadi ekonomis. Pupuk majemuk dan pupuk tunggal secara internasional pemakaian pupuk majemuk pada perusahan-perusahan besar selalu meningkat, sedang pada perusahaan kecil, lebih menyukai pupuk tunggal. Hal ini disebabkan karena penggunaan pupuk tunggal lebih murah dari sudat pandang pekerjaan dan hasil persatuan luas akan lebih tinggi. Contohnya adalah; KCl e. Defisiensi unsur hara Anda dapat berdiskusi dalam suatu kelompok untuk menanyakan tentang Defisiensi unsur hara Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan petani dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani. Secara rinci gejala tanaman kekurangan unsur hara dapat dilihat pada lampiran1. f. Penentuan Jenis pupuk, jumlah, waktu dan cara pemupukan Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang dikandungnya. 61 Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Pupuk diperlukan tanaman sayuran daun digolongkan menjadi Gambar 19. Pupuk organik dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Menurut cara aplikasinya, pupuk buatan dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit. Menurut cara melepaskan unsur hara, pupuk akar dibedakan menjadi dua yakni pupuk fast release dan pupuk slow release. Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL. Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali controlled release akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. 62 Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali aplikasi lebih lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara kimiawi dan mekanis. Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul. Contohnya, polimer coated urea dan sulfur coated urea. Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan pupuk menggunakan zat kimia, sehingga bahan tersebut lepas secara terkendali. Contohnya Methylin urea, Urea Formaldehide dan Isobutilidern Diurea. Pupuk jenis ini harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk tanaman-tanaman. Waktu dan cara pemupukan Pemupukan yang tepat didasarkan pada pertumbuhan tanaman dan sifat-sifat pupuk. Bagi pupuk yang mudah larut bersifat mobil, maka cara pemberiannya diberikan secara bertahap spilit application seperti yang terjadi pada Urea dan KCl, lebih-lebih apabila tekstur tanah kasar. Sedangkan pupuk yang melarutnya lambat, dapat diberikan sekaligus pupuk SP36, DSP, dan ESP Gambar 20. Memberi pupuk tanaman sayuran 63 Cara-cara pemupukan terdiri dari 1 Side band samping tanaman, yaitu ditugal di satu atau dua sisi tanaman. 2 In the row dalam larikan, yaitu diberikan pada jarak cm dengan kedalaman 5 cm Top. 3 Top dressed atau side dressed, yang diberikan setalah tanaman tumbuh. 4 Pop up, diberikan bersamaan dengan biji yang tanam, khusus untuk pupuk IG rendah 5 Foliar application, diberikan lewat daun, khususnya untuk pupuk cair atau pupuk yang tergolong kedalam mikro elemen 6 Fertigation, diberikan melalui air irigasi, khsususnya untuk pupuk nitrogen. Hal yang perlu diperhatikan dalam memupuk yang baik adalah Diusahakan pemupukan dilakukan pada waktu air tanah dalam keadaan jumlah yang cukup Tanah tidak dalam keadaam kering Air tidak mengalir. Melakukan pemupukan dasar pada bedengan Untuk bedengan bayam setelah diratakan, bedengan diberi pupuk kandang kuda atau ayam dengan dosis 10 ton/ha atau 1 kg/ 10 m2 bila kondisi tanahnya kurang subur. Pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 20-30 ton per Ha atau pupuk organik super TW plus 4-5 ton dapat disebarkan sambil dicampurkan merata dengan tanah ke lahan yang akan ditanaman sayuran daun seperti Kangkung darat, kemudian ratakan permukaan bedengan sehingga akhirnya lahan siap tanam ditanami. 64 Pemupukan dasar untuk penanaman selada adalah campurkan pupuk kandang, tanah dan arang sekam dengan perbandingan 111. Pupuk kandang yang digunakan harus sudah betul-betul matang untuk menghindari tumbuhnya mikroorganisme yangn tidak diharapkan. Kegunaan pupuk kandang untuk memperkaya unsur hara dan nutrisi. Arang sekam diperlukan untuk menggemburkan tanah agar pencabutan bibit tidak merusak akar tanaman. Apabila tanah terlalu asam, berikan juga kapur pertanian atau dolomit secukupnya. Derajat keasaman yang ideal untuk budidaya Selada adalah pH 5 sampai 6,8. Pemupukan dasar selada terdiri dari pupuk kandang yang diberikan pada saat pengolahan tanah dengan dosis 10-15 ton/ ha. Pupuk lain yang diperlukan adalah pupuk Urea 200 kg/ha yang diberikan 2 kali yaitu pada saat tanaman berumur 21 hari setengah dosis dan sisanya pada saat tanaman berumur 42 hari. Pupuk SP 36 dan KCl juga diberikan dua kali seperti pupuk Urea, dengan dosis pemupukan pertama SP 36 50 kg dan KCl 50 kg, dan pemupukan kedua SP 36 50 kg dan KCl 25 kg. Pemupukan dilakukan dengan membuat larikan kurang lebih 5 cm di kiri & kanan batang, menaburkan pupuk pada larikan tersebut dan menimbunnya kembali dengan tanah. Tanaman katuk sangat responsif terhadap pemupukan. Pupuk yang diperlukan adalah Urea sebanyak 200 kg/ha ditambah KCl 50 kg/ha atau tergantung kondisi kesuburan tanah. Selain pupuk kandang, diperlukan pupuk nitrogen. Pada umur 2 minggu setelah tanam, pupuk N diberikan di dalam garitan sejauh ± 5 cm dari tanaman. Kemudian pupuk ditutup dengan tanah. Dosis pupuk N ± 60 kg N/ha atau 300 kg ZA/ha. Pupuk tersebut dapat diberikan dua kali dengan selang 2 minggu. Seledri membutuhkan zat hara dalam jumlah banyak, khususnya nitrogen, yang diperlukan untuk produksi biomassa yang besar. 65 Karena itu untuk produksi seledri diperlukan tanah yang sangat subur. Untuk budidaya seledri diperlukan pupuk kandang sebanyak 20–30 ton/ha ditambah dengan N 300 kg, P 75 kg dan K 250 kg per hektar. Silahkan Anda menanyakan lebih lanjut hal-hal yang berkaitan dengan analisa tanah & daun, dan defisiensi unsur hara kepada Guru. Untuk memperoleh kompetensi religius KI 1, sebelum Anda melakukan kegiatan praktek diharapkan Anda dapat mengagungkan dan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME atas amanah yang diberikan kepada kita agar kegiatan melaksanakan pemberian pupuk dasar dan susulan tanaman sayuran dapat berjalan sesuai rencana dan Tuhan meridoinya. aamin.. Untuk memperoleh kompetensi sosial KI 2, Anda diharapkan mampu menghayati sikap teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama sebelum Anda mencoba melaksanakan pemberian pupuk dasar pada tanaman sayuran daun. Silahkan Anda mencoba melaksanakan pemberian pupuk dasar dan susulan tanaman sayuran dengan menggunakan Bahan dan alat 1 Lahan sayuran daun 6 Nampan 2 Gembor 7 Sekop kecil 66 3 Ember 8 Pupuk urea, TSP, KCl 4 Gayung 9 Air 5 Timbangan Keselamatan kerja 1 Kenakan pakaian praktek , sepatu boot dan topi 2 Hati-hati sewaktu menggunakan peralatan tajam Langkah kerja 1 Lakukan do’a bersama sebelum Anda melakukan langkah-Langkah kerja berikutnya, sesuai ajaran agama yang Anda anut. 2 Siapkan alat dan bahan 3 Timbang pupuk sesuai kebutuhan 4 Taburkan pupuk dasar di atas bedengan atau dengan cara pemberian pada tiap lubang tanam. Pemberian pupuk kandang dapat dilakukan pada waktu kegiatan penggemburan tanah, tercampur secara merata, pemberian pupuk kandang pada saat penggemburan sebanyak 60%, dan 40% diberikan pada setiap lubang tanam, sedangkan untuk pupuk dasar seperti Urea, TSP dan KCl sebanyak 15% dari jumlah kebutuhan pupuk 1 hektar. Jumlah kebutuhan pupuk untuk tanaman sayuran 1 hektar, masing – masing adalah, Urea 450 kg, TSP 300 kg dan KCl 150 kg. 5 Lakukan semua langkah kerja di atas {1-4} dengan teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama. Pemberian pupuk susulan Bahan dan alat 6 Nampan 1 Lahan sayuran daun 7 Sekop kecil 2 Gembor 8 Pupuk urea 3 Ember 67 4 Gayung 9 Air 5 Timbangan Keselamatan kerja 1 Gunakan pakaian kerja lapangan pada waktu melakukan praktik 2 Hati-hati dalam menggunakan alat Langkah kerja 1 Lakukan do’a bersama sebelum Anda melakukan langkah-Langkah kerja berikutnya, sesuai ajaran agama yang Anda anut. 2 Siapkan alat dan bahan 3 Timbang pupuk sesuai kebutuhan 4 Buat garitan pada baris tanaman sejauh 5-7 cm dari baris tanaman sedalam 2-3 cm 5 Taburkan pupuk ke dalam garitan tanaman 6 Tutup garitan dengan tanah tipis-tipis 7 Lakukan semua langkah kerja di atas {1-6} dengan teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama. Silahkan Anda menganalisis dan menyimpulkan hasil pengamatan dari membaca informasi tentang pemupukan dasar dan pemupukan susulan denga hasil menanyakan dan hasil mencoba pemupukan dasar dan pemupukan susulan tanaman sayuran. Apakah ada hal-hal yang sama atau berbeda atau perlu pengembangan, semuanya itu perlu Anda catat sebagai bahan laporan hasil pembelajaran ini. Silahkan Anda membuat laporan hasil pengamatan, diskusi dan hasil mencoba pemupukan tanaman sayuran, sehingga Anda dapat mengkomunikasikan laporan tersebut dengan mempresentasikannya di depan kelas. 68 3. Refleksi a. Deskripsikan hal-hal yang telah Anda pelajari/temukan selama pembelajaran Melaksanakan pemupukan dasar susulan tanaman sayuran. b. Rencanakan pengembangan dari materi pembelajaran tersebut baik sikap, pengetahuan maupun keterampilannya. c. Berdasarkan informasi yang diperoleh berikan input terhadap pembelajaran berikutnya secara lisan dalam diskusi kelompok di kelas dan dalam laporan. 4. Tugas Secara kelompok lakukan pengamatan pada hasil pemupukan dasar pada satu bedengan lahan tanaman sayuran buat pertanyaan-pertanyaan dalam diskusi kelompok, kumpulkan informasi atau Anda dapat mencoba melakukan pemupukan dasar pada satu bedengan dan pemupukan susulan pada tanaman sayuran, Anda dapat mencoba dengan menggunakan Lembar Kerja yang ada.. Buat kesimpulan dari apa yang telah Anda amati, diskusikan dan coba, kemudian presentasikan hasil kesimpulan Anda. 5. Tes Formatif a. Jelaskan cara pengambilan contoh tanah komposit! b. Jelaskan apa saja peralatan untuk pengambilan contoh tanah! c. Jelaskan jenis unsur hara dan Jenis pupuk! d. Jelaskan bagaiaman penentuan jenis pupuk, jumlah, waktu dan cara pemupukan! e. Jelaskan cara-cara pemupukan pada tanaman! f. Jelaskan bagaimana saat memupuk yang baik! g. Jelaskan bagaimana cara melakukan pemupukan dasar pada bedengan! 69 C. Penilaian 1. Sikap Selama pembelajaran, sikap Anda akan dinilai, penilaian sikap meliputi; sikap dalam melakukan pengamatan, sikap dalam diskusi, sikap dalam melakukan eksperimen/mencoba, dan sikap dalam melakukan presentasi. Penilaian akan dilakukan oleh dua observer/penilai yaitu bapak/ibu guru dan Anda atau teman Anda. Anda dapat menggunakan rubrik penilaian sikap yang berisi rubrik penilaian diskusi dan rubrik presentasi seperti yang tersaji pada penilaian kegiatan pembelajaran 1. 2. Pengetahuan Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas ! a. Jelaskan bagaimana proses pemupukan dasar pada bedengan untuk tanaman bayam! b. Jelaskan bagaimana proses pemupukan dasar pada bedengan untuk tanaman Selada! c. Jelaskan bagaimana proses pemupukan dasar pada bedengan untuk tanaman Kangkung! d. Arang sekam diperlukan untuk apa pada media tanam sayuran , jelaskan! e. Berapa derajat keasaman yang ideal untuk budidaya Selada? bagaimana mengatasinya apabila tanah terlalu asam? f. Jelaskan bagaimana proses pemupukan dasar pada bedengan untuk tanaman katuk! g. Jelaskan bagaimana proses pemupukan dasar pada bedengan untuk tanaman katuk! 70 3. Keterampilan Berilah tanda Check list √ pada kolom “ya” atau “tidak” sesuai jawaban Anda. No Kompetensi/Kegiatan Kriteria Ya Tidak a Melaksanakan Tanah yang diambil adalah pengambilan sampel tanah yang akan digunakan untuk analisa tanah sebagai media tumbuh dan daun tanaman, bersifat heterogen, berasal b Mengidentifikasi dari lebih kurang 20 titik defisiensi unsur hara sampel per satu hektar lahan sebanyak setengah C Melaksanakan kilogram tanah per satu pemupukan titik sampel. Identifikasi berdasarkan adanya pertumbuhan tanaman yang tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan- penyimpangan akibat kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara Jenis pupuk, jumlah, waktu dan cara pemupukan digunakan sesuai jenis tanaman Apabila ada salah satu jawaban “Tidak” pada salah satu kriteria di atas, maka ulangilah kegiatan melaksanakan pemberian pupuk dasar dan susulan sampai sesuai kriteria. Apabila jawabannnya. “Ya” pada semua kriteria, maka anda sudah berkompetensi dalam melaksanakan pemberian pupuk dasar dan susulan. 71 Kegiatan Pembelajaran 5. Pemasangan Mulsa Lahan Tanaman Sayuran. A. Deskripsi Kegiatan pembelajaran pemasangan mulsa lahan tanaman sayuran berisikan uraian pokok materi; Jenis dan bahan mulsa, Alat dan bahan untuk memasang mulsa, pengertian mulsa, perhitungan kebutuhan mulsa, penyiapan Alat dan bahan untuk pemasangan mulsa, pemasangan mulsa. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 5 diharapkan peserta didik mampu; melaksanakan pemasangan mulsa lahan tanaman sayuran. 2. Uraian Materi a. Mengamati jenis dan bahan mulsa 1 Mulsa Organik Mulsa organik adalah sisa-sisa tanaman serasah seperti potongan- potongan daun, ranting dan serbuk gergajian yang dipergunakan untuk menutup peermukaan bedengan tanaman. Hasil akhir dari proses pemulsaan organik adalah terbentuknya pupuk serasah. 72 Gambar 21. Mulsa organic mulsa plastik hitam perak 2. Mulsa plastik hitam perak MPHP MPHP adalah lembaran plastic hitam yang salah satu sisi lembarannya berwana perak. Sisi lembaran yang berwarna perak tersebut akan menjadi permukaan atas bedengan setelah MPHP tersebut dipasang. Disamping itu ada juga penggunaan mulsa plastic biasa tidak berpermukaan warna perak. b. Alat dan bahan untuk pemasangan mulsa Alat yang diperlukan untuk pemasangan mulsa organiak adalah coper atau parang untuk pemotong bahan organik seperti jerami, pelepah pisang, batang jagung dsb. cangkul, sekop untuk menempatkan potongan bahan organik pada permukaan bedengan secara merata. Alat yang diperlukan untuk pemasangan mulsa plastic adalah Potongan-potongan bambu yang dibuat menjadi patok-patok dan potongan penjepit plastik paku pada bedengan c. Pengertian mulsa Mulsa adalah penutup permukaan bedengan tanaman sehingga pemulsaan dapat diartikan sebagai penutupan permukaan bedengan dengan bahan organik atau lembaran plastic. 73 Pemulsaan dan pupuk serasah berfungsi untuk  Menghemat air  Mencegah erosi  Menghambat pertumbuhan gulma  Menjaga keseimbangan suhu tanah dan lapisan udara di dekat tanah sehingga tanah tidak menjadi terlalu panas  Menjaga sari-sari makanan dalam tanah terhadap pencucian dan penghanyutan oleh air hujan.  Menjaga kondisi tanah tetap remah dan tidak cepat padat  Mencegah penyakit tanaman yang timbul akibat percikan tanah oleh air hujan  Menjadi sumber bunga tanah atau humus  Meningkatkan mutu hasil pada tanaman  Memperlancar kegiatan jasad renik tanah seperti cacing tanah yang sangat membantu petani dalam penyuburan tanah. Kesesuaian bahan mulsa Penanaman sayuran daun dapat menggunakan mulsa plastic MPHP atau mulsa serasah/jerami. Kesesuaian bahan mulsa tersebut bergantung pada system penanaman yang digunakan dalam penanaman sayuran, apabila penggunakan system organik maka penggunaan serasah/jerami akan lebih sesuai. d. Perhitungan kebutuhan mulsa berdasarkan luasan lahan yang akan ditanami dan jenis mulsa yang akan digunakan. 74 Mulsa organik jerami Penentuan jumlah mulsa yang dibutuhkan suatu tanaman umumnya didasarkan pada hasil-hasil penelitian atau percobaan – percobaan dengan prinsip bahwa setiap tanaman membutuhkan sejumlah mulsa jerami dalam dosis tertentu. Mulsa plastik Mulsa plastik yang ada pada saat ini mempunyai lebar tertentu, yaitu sekitar 110 cm. Dengan demikian kebutuhan mulsa plastik hanya bergantung pada panjang dan jumlah bedengan dan kebutuhan totalnya dapat mengikuti rumus sebagai berikut. Tanaman-tanaman yang sudah biasa menggunakan mulsa dari jerami antara lain, kentang, kedelai, Bawang putih dataran rendah, semangka, dan melon. Mp = P Mp total = P x Nb Keterangan Mp = Kebutuhan mulsa plastik per bedengan Mp total = Kebutuhan total mulsa plastik P = Panjang bedengan Nb = Jumlah bedengan e. Penyiapan Alat dan bahan untuk pemasangan mulsa Alat yang diperlukan untuk pemasangan mulsa organik seperti coper atau parang, cangkul, sekop dan bahan organik seperti jerami, pelepah pisang, batang jagung dsb, demikian pula potongan-potongan bambu yang dibuat menjadi patok-patok dan potongan penjepit plastik paku 75 sebagai Alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan mulsa plastic pada bedengan perlu disiapkan dengan cermat sebelum dipasang. f. Prosedur Pemasangan Mulsa Mulsa serasah/jerami dapat dipasang dengan cara menaburkan serasah/jerami setebal 3-5 cm ke permukaan bedengan yang akan ditanami sayuran. Pemasangan mulsa PHP sebaiknya dilakukan pada saat panas matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat. Teknis pemasangannya cukup oleh 2 orang untuk satu bedengan. Caranya tariklah kedua ujung mulsa pada bedengan, kaitkan salah satu ujungnya pada bedengan menggunakan pasak penjepit mulsa. Setelah kedua ujung mulsa PHP terkait erat pada bedengan,dengan cara bersamaan tariklah mulsa pada kedua sisi bedengan setiap meternya secara bersamaan. Kaitkan kedua sisi mulsa dan bedengan dengan pasak penjepit tadi sehingga seluruh sisi mulsa terkait rapat pada bedengan. Setelah selesai pemasangan, bedengan-bedengan dibiarkan tertutup mulsa PHP selama 3–5 hari sebelum dibuat lubang tanam. Tujuan agar pupuk kimia yang diberikan dapat berubah menjadi bentuk tersedia sehingga dapat diserap tanaman. Anda dapat menanyakan lebih lanjut hal-yang berkaitan dengan pengertian mulsa serta hal-hal lainnya kepada Guru. Untuk memperoleh kompetensi religius KI 1, sebelum Anda melakukan kegiatan praktek diharapkan Anda dapat mengagungkan dan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME atas amanah yang diberikan kepada kita agar n dapat berjalan sesuai rencana dan Tuhan meridoinya. amin. 76 Untuk memperoleh kompetensi sosial KI 2, Anda diharapkan mampu menghayati sikap teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama sebelum Anda mencoba melaksanakan pemulsaan bedengan tanaman sayuran daun. Anda dapat mencoba melaksanakan penentuan jenis mulsa lahan tanaman sayuran dengan menggunakan Alat dan bahan 1 Tanaman yang akan dipasang mulsa 2 Bahan mulsa organik 3 Mulsa PHP. Keselamatan kerja 1 Kenakan pakaian praktek , sepatu boot dan topi 2 Hati-hati sewaktu menggunakan peralatan tajam dan panas. Langkah kerja 1 Lakukan do’a bersama sebelum Anda melakukan langkah-Langkah kerja berikutnya, sesuai ajaran agama yang Anda anut. 2 Amati jenis tanaman apa yang akan ditanam, dan berapa jarak tanam yang digunakan 3 Dari hasil pengamatan tersebut tentukan mulsa apa yang cocok untuk digunakan. 4 Lakukan semua langkah kerja di atas {1-3} dengan teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama. Anda dapat mencoba melaksanakan pemasangan mulsa pada bedengan lahan tanaman sayuran dengan menggunakan 77 Keselamatan kerja 1 Kenakan pakaian praktek , sepatu boot dan topi 2 Hati-hati sewaktu menggunakan peralatan tajam Langkah kerja 1 Lakukan do’a bersama sebelum Anda melakukan langkah- Langkah kerja berikutnya, sesuai ajaran agama yang Anda anut. 2 Siapkan bahan dan alat yang diperlukan 3 Buat paku penahan mulsa secukupnya 4 Buat bambu penjepit mulsa secukupnya 5 Tebarkan mulsa ke permukaan bedengan sesuai panjang bedengan 6 Pasang paku penahan mulsa pada setiap ujung mulsa 7 Pasang penjepit mulsa pada sisi-sisi mulsa di bedengan dengan jarak 1 meter 8 Bakar arang kayu secukupnya 9 Masukkan arang kayu ke dalam alat pelobang tananm 10 Buat lobang tanam di atas permukaan mulsa 11 Lakukan semua langkah kerja di atas {1-10} dengan teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama. Anda dapat mencoba melaksanakan pembuatan lubang tanam pada permukaan mulsa bedengan lahan tanaman sayuran dengan menggunakan Alat dan bahan 1 Pisau/Golok 2 Gergaji 3 Tang 4 Meteran 5 Kaleng bekas 6 Kawat 7 Bambu 8 Arang kayu 78 Keselamatan kerja 1 Kenakan pakaian praktek , sepatu boot dan topi 2 Hati-hati sewaktu menggunakan peralatan tajam Langkah kerja Pembuatan Lubang Tanam 1 Lakukan do’a bersama sebelum Anda melakukan langkah-Langkah kerja berikutnya, sesuai ajaran agama yang Anda anut. 2 Ukur jarak tanam pada bedengan yang sudah ditutup dengan mulsa dan beri tanda dengan menggunakan lidi atau bambu kecil. 3 Arang dibakar terlebih dahulu agar arang tersebut menyala dan menghasilkan bara. 4 Setelah arang tersebut menghasilkan bara, maka masukan arang tersebut ke dalam kaleng bekas tadi. 5 Pelubangan pada mulsa dilakukan dengan cara menekan kaleng bagian bawah pada mulsa yang sudah diberi tanda. 6 Lakukan semua langkah kerja di atas {1-5} dengan teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama. Gambar 22. Alat pembuat lubang tanam dari kaleng bekas 79 Anda diharapkan mampu menganalisis dan menyimpulkan hasil pengamatan dari membaca informasi tentang pemulsaan pada tanaman sayuran dengan hasil menanyakansi dan hasil mencoba pemasangan mulsa pada bedengan tanaman sayuran. Apakah ada hal-hal yang sama atau berbeda atau perlu pengembangan, semuanya itu perlu Anda catat sebagai bahan laporan hasil pembelajaran ini. Anda diharapkan mampu membuat laporan hasil pengamatan, diskusi dan hasil mencoba pemasangan mulsa pada bedengan tanaman sayuran, dengan demikian Anda dapat mengkomunikasikan laporan tersebut dengan mempresentasikannya di depan kelas. 3. Refleksi a. Deskripsikan hal-hal yang telah Anda pelajari/temukan selama pembelajaran Melaksanakan pemasangan mulsa lahan tanaman sayuran. b. Rencanakan pengembangan dari materi pembelajaran tersebut baik sikap, pengetahuan maupun keterampilannya. c. Berdasarkan informasi yang diperoleh berikan input terhadap pembelajaran berikutnya secara lisan dalam diskusi kelompok di kelas dan dalam laporan. 4. Tugas Secara kelompok lakukan pengamatan pada hasil pemasangan mulsa organik dan mulsa hitam perak pada pada lahan tanaman sayuran buat pertanyaan- pertanyaan dalam diskusi kelompok, kumpulkan informasi atau Anda dapat mencoba melakukan pemasangan mulsa pada bedengan tanaman sayuran. Buat kesimpulan dari apa yang telah Anda amati, diskusikan dan coba kemudian presentasikan hasil kesimpulan Anda. 80 5. Tes Formatif a. Jelaskan Alat dan bahan untuk pemasangan mulsa b. Jelaskan pengertian mulsa c. Jelaskan perhitungan kebutuhan mulsa berdasarkan luasan lahan yang akan ditanami dan jenis mulsa yang akan digunakan. d. Jelaskan prosedur pemasangan mulsa. C. Penilaian 1. Sikap Selama pembelajaran, sikap Anda akan dinilai, penilaian sikap meliputi; sikap dalam melakukan pengamatan, sikap dalam diskusi, sikap dalam melakukan eksperimen/mencoba, dan sikap dalam melakukan presentasi. Penilaian akan dilakukan oleh dua observer/penilai yaitu bapak/ibu guru dan Anda atau teman Anda. Anda dapat menggunakan rubrik penilaian sikap yang berisi rubrik penilaian diskusi dan rubrik presentasi seperti yang tersaji pada penilaian kegiatan pembelajaran 1. 2. Pengetahuan Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas ! a. Jelaskan kelebihan dan kelemahan mulsa organik! b. Jelaskan kelebihan dan kelemahan mulsa plastik hitam perak! c. Jelaskan 9 fungsi mulsa! d. Jelaskan cara pembuatan lubang tanam pada mulsa plastik hitam perak! 81 3. Keterampilan No Kompetensi/Kegiatan Kriteria Ya Tidak A Menghitung kebutuhan Perhitungan kebutuhan mulsa mulsa berdasarkan luasan lahan yang akan ditanami dan jenis mulsa yang akan digunakan B Menyiapkan Alat dan Penyiapan Alat dan bahan untuk bahan untuk pemasangan pemasangan mulsa mulsa sesuai jenis mulsa yang akan digunakan Memasang mulsa Prosedur pemasangan mulsa sesuai jenis mulsa yang akan digunakan. Apabila ada salah satu jawaban “Tidak” pada salah satu kriteria di atas, maka ulangilah kegiatan melaksanakan pemasangan mulsa lahan tanaman sayuran sesuai prosedur. sampai sesuai kriteria. Apabila jawabannnya. “Ya” pada semua kriteria, maka anda sudah berkompetensi dalam melaksanakan pemasangan mulsa lahan tanaman sayuran sesuai prosedur. 82 Kegiatan Pembelajaran 6. Pembuatan Persemaian Tanaman Sayuran. A. Deskripsi Kegiatan pembelajaran pembuatan persemaian tanaman sayuran berisikan uraian pokok materi; Tempat persemaian, naungan, bahan tanam, media tanam, bahan tanam, bibit tanaman, faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan persemaian, pemilihan tempat persemaian, pembuatan naungan, pemilihan bahan tanam, penyiapan media tanam, penyemaian bahan tanam, penyapihan bibit, pemeliharaan bibit. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 6 diharapkan peserta didik mampu; melaksanakan pembuatan persemaian tanaman sayuran. 2. Uraian Materi a. Tempat pesemaian Silahkan Anda mengamati suatu tempat pesemaian tanaman sayuran, catat informasi yang dapat Anda peroleh dari tempat tersebut, bandingkan informasi yang dapat Anda peroleh dengan materi pembelajaran berikut ini Pembuatan persemaian dipengaruhi oleh factor-faktor Tempat/lokasi pesemaian, jumlah tanaman yang akan ditanam; makin banyak tanaman makin besar tempat persemaian. 83 Pemilihan tempat persemaian Menyemai benih merupakan kegiatan untuk menumbuhkan bahan tanam generatif biasa berupa biji/benih dan bahan vegetatif akar, batang dan daun untuk menjadi bibit tanaman muda pada tempat tertentu. Kegiatan penyemaian bahan generatif atau bahan vegetatif ini dapat dilakukan pada tempat khusus atau di kebun/lapangan tenpat pesemaian semetara yang disiapkan untuk melakukan pesemaian. Keberhasilkan dalam menyemai benih perlu dipilih tempat yang memenuhi persyaratan antara lain o Dekat dengan sumber air Lokasi pesemaian harus dekat dengan sumber air. Air sangat penting peranannya bagi pertumbuahan tanaman. Air yang dapat digunakan adalah air ledeng, air sumur, air hujan dan air sungai. o Dekat dengan kebun yang akan ditanami Pemilihan lokasi pesemaian haruslah dipertimbangkan dengan seksama karena lokasi yang tepat akan membuahkan keuntungan dan kemajuan usaha. Sebaliknya lokasi yang kurang tepat akan menimbulkan kerugian. Lokasi pesemaian dekat dengan kebun bertujuan agar bibit tidak mengalami stres dalam pengangkutan dan pendistribusian ke lahan. o Jauh dari pemeliharaan ternak. b. Naungan persemaian Untuk penanaman selada, buatlah naungan diatas bedengan tersebut. Gunanya pada musim hujan untuk melindungi bibit yang baru tumbuh dari limpahan air hujan secara langsung. Pada musim kemarau, untuk menaungi bibit dari sengatan matahari yang terlalu terik. Naungan bedengan bisa menggunakan paranet, karung plastik atau plastik bening. 84 Upayakan membuat naungan yang bisa ditutup buka, sehingga pada pagi dan sore hari naungan bisa dibuka agar mendapat penyinaran maksimal dan pada siang hari bisa ditutup untuk melindungi bibit dari sengatan matahari. Gambar 23. Naungan tanaman Selada c. Penyiapan bahan tanam Bahan seperti; biji, dan stek perlu disiapkan sesuai kriteria atau persyaratan masing-masing bahan untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman. Benih tanaman sayuran biasanya diperoleh dari tanaman yang khusus diusahakan untuk benih. Supaya produksi yang dihasilkan tinggi, maka benih yang digunakan sebaiknya benih yang bermutu dari varietas unggul, benih bermutu adalah benih yang mempunyai daya kecambah tinggi, tidak tercampur dengan varietas lain, tidak mengandung kotoran warna dan berat biji seperti dikehendaki, tingkat keseragaman tinggi, bebas dari kerusakan biji dan bebas dari penyakit benih bawaan. Gambar 24. Kemasan benih sayuran bersertifikat 85 Benih bermutu dapat diperoleh apabila kita menggunakan benih bersertifikat, sedangkan varietas unggul mempunyai sifat produksi tinggi, umur pendek, respon terhadap pemupukan, tahan terhadap hama dan penyakit beradaptasi baik pada berbagai lingkungan. Sebaiknya setiap penanaman menggunakan benih baru, apabila benih mahal dan sulit diperoleh maka benih unggul yang ditanam dapat digunakan sampai beberapa kali turunan. Benih yang digunakan dapat berasal dari panen sendiri atau beli di toko, tetapi lebih baik menggunakan benih/bibit sendiri karena tidak semua penjual benih/bibit dapat dipercaya megenai mutu seleksi yang dilakukannya, asalkan benih/bibit tersebut bebas pencampuran benih lain. Pengangkutan dapat merusakkan benih/bibit dan dapat mendatangkan hama dan penyakit Gambar 25. Benih sayuran Penyiapan benih sayuran daun Benih Bayam Varietas yang dianjurkan adalah Giti Hijau, Giti Merah, Kakap Hijau, Bangkok dan Cimangkok. 86 Keasamantanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH antara 5,6 - 7,5. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat ditanami jagung, karena disana
Pengolahan lahan merupakan salah satu tindakan penting untuk menyuburkan tanah. Untuk memahami apa pentingnya pengolahan lahan dan tata cara pengolahan lahan, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa perbedaan lahan dan tanah. Pengertian Tanah adalah komponen utama dari lahan, yang mempunyai sifat dan memenuhi syarat untuk disebut sumberdaya. Beberapa kemampuan tanah ini seperti, mampu menghasilkan bahan nabati sehingga juga menghasilkan bahan hewani, mempunyai daya tumpu sehingga dapat didirikan bangunan di atasnya, mampu menyerap cairan, menguraikan bahan organic, mematikan pathogen, serta mampu menyanggap zat kimia. Jadi, tanah bisa disebut sebagai bahan mentah untuk membuat beraneka barang, serta memiliki fungsi untuk sanitasi lingkungan. Kemampuan tanah ini membuat tanah memiliki manfaat luas, seperti untuk tujuan perlindungan, estetika dan pengertian lahan adalah daerah yang ada di permukaan bumi yang memiliki sifat-sifat tertentu seperti biosfer, atmosfer, tanah, hidrologi, lapisan geologi, populasi tananam dan hewan, hasil kegiatan manusia di masa lalu dan sekarang, yang dengan sifat-sifat tersebut mampu berpengaruh terhadap fungsi lahan itu sendiri terhadap manusia, baik di masa sekarang maupun di masa depan. Singkatnya, perbedaan tanah dan lahan adalah pada karakteristik dan fungsinya. Tanah dengan karakteristiknya yang luas, dengan fungsi perlindungan, estetika dan rekreasi. Adapun lahan harus memiliki tanah, ditambah dengan karakter lain untuk bisa dimanfaatkan dan diolah manusia. Tanah tidak selalu merupakan lahan, tapi lahan selalu memuat tanah. Pengertian pengolahan lahanLahan memiliki manfaat besar terutama dalam bidang pertanian dan perkebunan. Untuk bisa mendapat manfaat optimal dari lahan, perlu dilakukan pengolahan lahan. Tanah menjadi salah satu media tanam yang harus diolah terlebih dahulu agar tanah dapat menjadi subur serta mampu menjadi media tanam yang baik untuk pengolahan lahan adalah proses mengubah sifat tanah dengan alat pertanian sedemikian rupa sehingga diperoleh lahan pertanian yang sesuai kebutuhan untuk tujuan pemanfaatan yang diinginkan manusia dan sesuai bagi pertumbuhan suatu tanaman usaha pertanian, Pengolahan lahan dalam usaha pertanian bertujuan untuk Membentuk kondisi fisik, kimia dan biologis tanah yang lebih baikMembunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkanMenempatkan sisa-sisa tanaman seresah di tempat yang sesuai sehingga memperbaiki dekomposisiMenurunkan laju erosiMeratakan tanah sehingga dapat mempermudah pekerjaan di lapanganMenyatukan pupuk dengan tanahMempersiapkan tanah untuk mempermudah pengaturan irigasiTahap Pengolahan LahanPengolahan lahan secara umum dijalankan dalam dua tahap, meliputi pengolahan lahan primer dan pengolahan lahan sekunder. 1. Pengolahan pertama atau primer primary tillagePengolahan primer primary tillage dapat dilakukan dengan menggunakan mesin bajak, sehingga proses ini juga sering disebut dengan pembajakan. Pengolahan primer bertujuan untuk membalik atau membongkar tanah menjadi gumpalan-gumpalan tanah, dan dilakukan sedalam 30 sampai 50 alat yang dapat digunakan dalam pengolahan primer, seperti bajak singkal mold board plow, bajak brujul chisel plow, bajak priringan disk plow, bajak rotari rotary plow, bajak bawah tanah subsoil plow, dan bajak raksasa giant plow.2. Pengolahan kedua atau sekunder secondary tillagePengolahan sekunder dilakukan setelah pengolahan primer atau pembajakan. Pengolahan sekunder dilakukan dengan jalan pengadukan tanah hingga jeluk yang relatif tidak terlalu dalam, yaitu 10 hingga 15 cm. Adapun tujuan pengolahan sekunder, yaknimemperbaiki pertanian dengan menggemburkan tanah yang lebih baikmengawetkan lengas tanahmenghancurkan sisa-sisa tanaman yang tertinggal serta mencampurnya dengan tanah di lapisan atasmemecah bongkahan tanah dan memantapkan lapisan tanah atas sehingga bisa menempatkan tanah pada kondisi yang lebih baik untuk penyebaran perkecambahan benihMempersiapkan kondisi tanah yang siap tanamMembunuh gulma dan mengurangi penguapan terutama tanah sekunder dapat menggunakan alat berupa garu harrow, bajak pengaduk tanah di bawah permukaan sub surface tillage and field cultivation, serta peralatan dalam pengolahan primer dengan melakukan beberapa 2018. 3 Jenis Pengolahan Tanah dan Lahan Pertanian, diakses dari Adrianty. 2019. Pentingnya Pengolahan Lahan, diakses dari Hasna Wijayati
AspekK3 di Perusahaan. Keselamatan dan kesehatan kerja berhubungan langsung dengan karyawan dan lingkungan kerja. Oleh karena itu ada beberapa aspek penting yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan, antara lain: 1. Lokasi. Lokasi adalah tempat pekerja melakukan segala aktivitas kerja.
Poin pembahasan Populer 37+ Alat PENGOLAHAN Tanah adalah Alat PENGOLAHAN tanah tradisional, Alat PENGOLAHAN tanah kedua, macam-macam pengolahan tanah, Sebutkan alat PENGOLAHAN tanah dan alat pemeliharaan tanaman, Berikut yang merupakan alat pengolahan tanah adalah, Pola pengolahan tanah erat hubungannya dengan apa jelaskan, PENGOLAHAN tanah pertama, Jenis jenis peralatan pengolahan lahan, Alat pengolah tanah PERTANIAN, Gambar Bajak rotari, Sebutkan alat PENGOLAHAN tanah kedua, Alat untuk melakukan pengolahan tanah jika tidak ada alat mesin traktor disebut, Pengolahan Tanah Lahan Pertanian PETANI Sumber DAN MESIN PENGOLAHAN TANAH ocw usu ac idAlat Pengolahan Tanah Pertama Alat pengolahan tanah pertama adalah alat alat yang pertama sekali digunakan yaitu untuk memotong memecah dan membalik tanah Alat alat tersebut dikenal ada beberapa macam yaitu 1 bajak singkal moldboard plow 2 bajak piring disk plow 3 bajak pisau berputar rotary plow 4 bajak chisel chisel plow Teknologi Pengolahan Lahan Pertanian Modern KlikTeknik Sumber MESIN PENGOLAHAN TANAHA Alat Pengolahan Tanah Pertama Alat pengolahan tanah pertama adalah alat alat yang pertama sekali digunakan yaitu untuk memotong memecah dan membalik tanah Alat alat tersebut dikenal ada beberapa macam yaitu bajak singkal moldboard plow bajak piring disk plow bajak pisau berputar rotary plow bajak chisel chisel plow Mengetahui Macam macam Alat Berat Dalam Pengolahan Tanah Sumber pengolahan lahan tanah kering YouTube Sumber Alat dan Mesin Pengolahan Tanah Sumber Alat dan Mesin Pengolahan Tanah Sumber Alat Mesin Pengolahan Tanah dan Padi Tradisional dan Sumber Alat Pengolahan Tanah Sumber Alat dan Mesin Pengolahan Tanah Sumber PDF ALAT DAN MESIN PENGOLAHAN TANAH Seri Mekanisasi Sumber Sumber Alat Berat Untuk Pengolahan Tanah Alat Berat Sumber Alat PENGOLAHAN tanah tradisional, Alat PENGOLAHAN tanah kedua, macam-macam pengolahan tanah, Sebutkan alat PENGOLAHAN tanah dan alat pemeliharaan tanaman, Berikut yang merupakan alat pengolahan tanah adalah, Pola pengolahan tanah erat hubungannya dengan apa jelaskan, PENGOLAHAN tanah pertama, Jenis jenis peralatan pengolahan lahan, Alat pengolah tanah PERTANIAN, Gambar Bajak rotari, Sebutkan alat PENGOLAHAN tanah kedua, Alat untuk melakukan pengolahan tanah jika tidak ada alat mesin traktor disebut, Alat dan Mesin Pengolahan Tanah Sumber Nurjanah FTP 12 UJ Alat pengolahan tanah primer dan Sumber Alat dan Mesin Pengolahan Tanah Sumber
CaraPengolahan Tanah. Kegiatan pengolahan tanah dibagi ke dalam dua tahap, yaitu: Pengolahan tanah pertama (pembajakan) Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam. Kedalaman pemotongan dan pembalikan tanah umumnya antara 15 sampai 20 cm.
Daftar isiPengertian Pengolahan TanahTujuan dan Manfaat Pengolahan TanahMacam-macam Pengolahan TanahTahapan Pengolahan TanahTanah merupakan salah satu aspek dalam kepentingan alam. Tanah mempunyai peran utama dalam proses tanam-menanam hingga membajak sawah. Tanah yang memiliki peran penting akan lebih bermanfaat jika diberikan treatment secara baik dan benar. Berikut akan dibahas mengenai pengolahan merupakan suatu cara atau proses dari sesuatu yang dikembangkan kembali menjadi sesuatu yang baru demi menciptkan manfaat yang lebih baik. Tanah sendiri mengandung unsur-unsur yang baik bagi tanaman dan menjadi landasan bagi sebagai media yang membantu menyalurkan air, udara, dan bahan-bahan penting lainnya yang diperlukan oleh tanaman. Tanah yang akan dijadikan media untuk disandingkan dengan tanaman akan menjadi lebih baik jika diolah dengan perjalanan pengolahan tanah, tanah akan dijadikan sebuah lahan serta diproses dan diubah sifatnya. Dalam proses tersebut akan menghasilkan sifat-sifat dan peran tanah yang sesuai dengan kebutuhan objek yang akan pengolahan yang tepat dapat membantu tanaman berkembang dengan lebih baik dan tentunya akan memberikan manfaat yang baik pula bagi tanah itu sendiri. Tujuan dan Manfaat Pengolahan TanahPengolahan tanah yang dilakukan diharapkan dapat menghasilkan objek tanan yang baik dan berkembang secara optimal. Secara garis besar, pengolahan tanah memiliki tujuan untuk mendatangkan zat-zat penting yang diperlukan bagi media dan objek pengolahan tanah akan dihasilkan landasan sebagai objek tanam yang memiliki banyak nutrisi serta mendukung tumbuh kembang objek tanam. Pengolahan tanah yang baik akan memberikan manfaat bagi objek tanam dan menghasilkan objek tanam yang memiliki kualitas yang dapat diperoleh diantaranya yaitu meminimalisir adanya tanaman lain yang dapat menggangu tumbuh kembang objek tanaman utama, menjadi sarana aliran air sehingga air dapat menyebar dengan baik, mempererat fungsi pupuk bagi objek tanam, serta menciptakan kondisi media tanam yang baik dan memiliki banyak Pengolahan TanahPengolahan tanah memiliki beberapa jenis yang dapat dilakukan. Macam-macam pengolahan tanah tergantung pada media tanam serta alat yang tanah dibagi menjadi dua macam, yaitu pengolahan tanah secara tradisional dan pengolahan tanah secara konversi. Pengolahan secara tradisional biasanya dilakukan dengan cara yang umum dan sudah menjadi kebiasaan, seperti menggunakan mesin bajak atau kerbau untuk membantu konversi yaitu pengolahan tanah sesuai dengan objek tanam yang diinginkan. Pengolahan tanah secara konversi biasanya dilakukan dalam jarak waktu yang lama. Selain itu pengolahan tanah secara konversi juga dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dan Pengolahan TanahPengolahan tanah yang baik akan menghasilkan media dan objek tanam yang baik pula. Pengolahan tanah memiliki cara yang terstruktur demi menghasilkan hasil yang pertama yang dapat dilakukan dalam proses pengolahan tanah yaitu pembersihan area media tanam. Pembersihan area tanam ini memiliki fungsi untuk menghilangkan objek-objek lain yang dapat menghalangi tumbuh tanaman area media tanam bersih, tahap selanjutnya yaitu penggemburan media tanam. Penggemburan tanah dilakukan untuk menetralkan kesuburan tanah setelah mengalami proses yang gembur dan subur akan diratakan dengan cara penggaruan. Penggaruan menghasilkan media tanam yang rapi dan sehat tentunya. Tanah yang tertata rapi dan sehat akan diberikan pupuk untuk menjaga dari serangan buruk yang dapat merugikan media dan objek menerapkan tahapan-tahapan dan meninjau secara berkala media tanam akan menghasilkan objek tanam yang sehat dan memiliki kualitas yang baik.
Sesuaidengan ketentuan Pasal 14, Pasal 15, dan Pasal 52 UU No.5/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, dan sejalan dengan ketentuan dalam UU No.24/1992 tentang Penataan Ruang, dikembangkan penatagunaan tanah yang disebut juga pola pengelolaan tata guna tanah yang meliputi penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang tertuang Pengolahan Tanah – merupakan proses yang mana tanah akan di lembekan dengan menggunakan bajak sawah modern maupun yang masih tradisional. Dengan menggunakan metode i ni kerak pada tanah akan teraduk dan membuat udara sera cahaya matahari bisa didapatkan oleh tanah sehingga tanah akan mendapatkan kesuburan. Tujuan Umum Pengolahan TanahPengolahan Tanah Secara MekanisMengkondisikan LahanFaktor Penghambat Pengolahan Tanah Secara Mekanis Alat Pengolahan Tanah Tujuan Pengolahan tanah ini dalam usaha budidaya pertanian untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam baik secara fisis, kemis, maupun biologis, sehingga tanaman yang dibudidayakan akan tumbuh dengan baik. Dalam Pengolahan tanah terutama akan memperbaiki secara fisis, perbaikan kemis dan biologis terjadi secara tidak langsung. pengolahan tanah dibagi ke dalam dua tahap, yaitu 1 Pengolahan tanah pertama pembajakan 2 Pengolahan tanah kedua penggaruan Dalam pengolahan tanah yang pertama yaitu, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam. dalam waktu pemotongan dan pembalikan tanah umumnya antara 15 sampai 20 cm. Pada Pengolahan tanah kedua, bertujuan menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar menjad lebih kecil dan sisa. pada tanaman dan gulma yang terbenam dipotong lagi menjadi lebih halus sehingga akan mempercepat proses pembusukan. Pengolahan Tanah Secara Mekanis Keuntungan Pengolahan Tanah Secara Mekanis Sehingga mendapatkan keuntungan dari pengolahan secara mekanis adalah dapat dilakukan dengan lebih cepat, sehingga dapat memperpendek waktu yang diperlukan dalam budidaya secara keseluruhan. Ada beberapa keuntungan pengolahan tanah secara mekanis adalah sebagai berikut – Keuntungan Teknis Dalam melakukan Pekerjaan pengolahan tanah memerlukan tenaga yang sangat besar, sehingga dibutuhkan banyak tenaga kerja. Butuh dengan tenaga yang besar, yang dimiliki per alatan mekanis, pekerjaan yang berat akan dengan mudah dikerjakan. Hasil pengolahan tanah secara mekanis dapat lebih dalam. – Keuntungan Ekonomis biaya pengolahan tanah perhektar dengan traktor akan lebih murah dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia maupun hewan. Kemudian Penurunan biaya pengolahan tanah ini tentunya akan meningkatkan keuntungan para petani. – Keuntungan Waktu Dengan butuh tenaga yang cukup besar, tentunya pengolahan tanah yang dilakukan secara mekanis akan lebih cepat. Sehingga cepatnya waktu pengolahan tanah, akan mempercepat pula proses budidaya secara keseluruhan. Untuk beberapa tanaman yang berumur pendek, sisa waktu yang tersedia ini dapat digunakan untuk melakukan budidaya lagi. Baca Juga Efek Rumah Kaca Mengkondisikan Lahan Sehingga ada keuntungan sendiri dari pengolahan secara mekanis adalah dapat dilakukan dengan lebih cepat, sehingga dapat memperpendek waktu yang diperlukan dalam budidaya secara keseluruhan. Waktu pada mengolah tanah secara mekanis, lahan yang akan diolah harus dikondisikan terlebih dahulu sehingga siap untuk diolah. harus ada yang perlu disiapkan agar lahan siap untuk diolah secara mekanis, yaitu 1. Topografi kenampakan permukaan lahan Pada alat Traktor dapat bekerja pada lahan dengan topografi yang terbatas. Adapun traktor tangan sebaiknya jangan melebihi 30°. Jangan sampai lahan terlalu miring, traktor bisa terguling. Pada Lahan yang bergelombang juga akan berpengaruh terhadap hasil pengolahan. Sedemikian lahan yang demikian dibuat berteras sehingga lahan bisa memenuhi syarat untuk diolah secara mekanis. Traktor juga bisa sebagai kendaraan beroda, memerlukan jalan dan jembatan untuk memasuki lahan yang akan diolah. Pada Pembuatan teras, jalan, dan jembatan tidak dibahas dalam modul ini. 2. Vegetasi tanaman yang tumbuh di lahan Pada Batang tanaman dan sisa tanaman yang cukup besar akan menghambat implemen masuk ke dalam tanah, sehingga hasil pengolahan tidak efektif. Pada Batang tanaman yang lentur tetapi kuat liat akan tergulung oleh putaran mesin rotari, sehingga akan menambah beban dan dapat merusak mesin. Pada Akar tanaman yang kuat liat dan saling berhubungan akan mengikat tanah sehingga susah untuk diolah. Apabila Vegetasi yang sekiranya mengganggu harus dipindahkan dari lahan atau dihancurkan. Vegetasi tersebut bisa dibabat dengan parang/arit. tetapi Sekarang sudah ada mesin pemotong yang digerakkan oleh traktor. Namun cara pengoperasiannya tidak dibahas pada modul ini. 3. Bebatuan Pada Bebatuan yang besar dan keras, apabila tertabrak oleh implemen, dapat merusak implemen. Pada Mata bajak singkal atau piringan dapat pecah, sedang pisau mesin rotari dapat patah. Apabila ada Batu-batu yang besar harus disingkirkan terlebih dahulu dari lahan sebelum diolah, dengan cara dicongkel dengan linggis atau digali dengan cangkul. Sehingga Batu yang telah tergali dapat diangkat untuk disingkirkan ke tepi lahan. Sedangkan batu-batu yang kecil dapat disingkirkan setelah lahan diolah. 4. Kadar air tanah Pada saat Kondisi kadar air tanah akan mempengaruhi sifat dari tanah itu sendiri. Saat tanah yang terlalu kering, tanah akan sangat keras dan padat. Pada saat diolah, akan memerlukan implemen yang kuat dan daya tarik traktor yang sangat besar. Sehingga pengolahan akan tidak efisien. Sehingga Tanah hasil olahan berfariasi dari bongkahan besar sampai tanah yang hancur. Selain itu juga dapat menimbulkan debu yang berterbangan. Apabila tanah dibasahi, tanah akan melunak. Hal ini ditandai dengan berubahnya warna tanah menjadi lebih gelap. Tetapi, apabila tanah diambil dan digulung-gulung tidak liat dan tidak lengket, namun remah pecah-pecah. pada Kondisi ini cocok untuk dilakukan pengolahan tanah. Saat Pengolahan pada kondisi ini sering dinamakan pengolahan tanah kering. Apabila saat tanah dibasahi lagi, tanah akan liat dan lengket. Apabila saat diolah, akan lengket di implemen dan roda traktor. Pada Hasil pengolahan tidak akan sempurna tidak efektif. Sehingga putaran roda traktor mudah slip. Pada Tanah dalam kondisi ini, kemampuan menyangganya sangat rendah, sehingga traktor yang memasuki lahan, rodanya akan masuk ke dalam tanah. Apabila tanah lebih dibasahi lagi, tanah akan menjadi lumpur. Jika Tanah menjadi lumpur tidak akan lengket lagi namun dapat mengalir. Pada Kondisi ini juga cocok untuk dilakukan pengolahan tanah. Kemudian Pengolahan pada kondisi ini sering dinamakan pengolahan tanah basah. Baca Juga Bencana Alam di Indonesia Faktor Penghambat Pengolahan Tanah Secara Mekanis Ada Faktor-faktor tersebut diantaranya, adalah 1. Faktor Teknis Pada saat Penggunaan traktor di lapangan untuk pengolahan tanah terlihat bahwa masih banyaknya sisa tunggul pada petakan olahan dapat menghambat penggunaan alat pengolahan tanah, sehingga dapat menurunkan kapasitas dan efisiensi kerja alat. Akhirnya, Akibatnya dapat menyebabkan menurunnya pendapatan dari penggunaan traktor. Bukan hanya itu ketersediaan sukucadang juga menjadi faktor penghambat. 2. Faktor ekonomi Sehingga pada Kemampuan daya beli alat mesin pertanian mempengaruhi pengembangan pengolahan tanah secara mekanis khususnya para petani di pedesaan. 3. Faktor Sumber Daya Manusia Pada saat Penggunaan alat/mesin pertanian biasanya menuntut pengetahuan dan keterampilan. Saat pula dengan penggunaan alat pengolahan tanah. Pada Tingkat pendidikan petani di Indonesia pada umumnya masih rendah. Alat Pengolahan Tanah Meskipun pengolahan tanah sudah dilakukan oleh manusia sejak dahulu kala dan sudah mengalami perkembangan yang demikian pesat baik dalam metode maupun peralatan yang digunakan, tetapi sampai saat ini pengolahan tanah masih belum dapat dikatakan sebagai ilmu yang pasti eksakta yang dapat dinyatakan secara kuantitatif. Sudah Anda ketahui Bahwa saat ini Belum ada metode yang memuaskan yang tersedia untuk menilai hasil olah yang dihasilkan oleh suatu alat pengolah tanah tertentu, serta belum dapat ditentukan suatu kebutuhan hasil olah yang khususnya hanya untuk berbagai tanaman untuk lahan kering Bainer, et al, 1960. Sudah ada Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa masalah pengolahan tanah merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan produksi pertanian yang optimal. Pada saat ini Kondisi tanah yang baik adalah salah satu faktor berhasilnya produksi tanaman, dan untuk mencapai kondisi tanah yang baik diperlukan alat-alat pertanian. Pada Akhir-akhir ini masalah yang utama didalam pembukaan dan pengolahan tanah adalah bagaimana agar didapatkan efisiensi yang optimal. Pada hal ini dimaksudkan dari pengertian minimal tillage yaitu pengolahan yang seminimal mungkin, tetapi menghasilkan tanah yang baik dan pertumbuhan tanaman yang optimal dengan biaya yang rendah. Baca Juga Penipisan Lapisan Ozon Pada saat Pekerjaan pengolahan tanah dapat dibagi menjadi pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua. Peralatan pengolahan tanah pertama disebut juga pembajakan. Adasejumlah hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, yakni: Hubungan struktural . Hubungan struktural merupakan hubungan yang didasarkan pada tingkat dan jenjang di pemerintahan. Pemerintah daerah dalam bertugas menyelanggarakan urusan daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang berdasarkan asas otonom dan tugas pembantuan.
– Cara Menentukan Pola Pengolahan Tanah – Dalam Sektor Pertanian tanah memegang peranan penting, jika tidak ada tanah tanaman tidak akan bisa hidup dengan baik. Mengelolah lahan pertanian juga tidak semudah yang dibayangkan, Anda pertama-tama harus mengelolah tanah terlebih dahulu agar tanaman yang akan ditanam dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan hasil penen yang diharpakan. Tujuan Penggunaan Pola Dalam pengolahan tanah, Anda perlu menggunakan pola-pola tertentu. hal ini akan berdampak baik pada tanaman. Adapun tujuan utama menggunakan pola-pola ialah sebagai berikut Lebih efisien, dengan menggunakan pola yang sesuai, diharapkan Waktu yang terbuang pada saat pengolahan tanah pada saat implemen pengolahan tanah diangkat sesedikit mungkin. Lahan yang diolah tidak diolah lagi, sehingga diharapkan pekerjaan pengolahan tanah bisa lebih efisien. Lebih efektif Beberapa Macam Pola Hasil pengolahan tanah khususnya untuk pembajakan bisa merata. Bagian lahan yang diangkat tanahnya akan ditimbun kembali dari alur berikutnya. Sehingga diharapkan pekerjaan pengolahan tanah bisa lebih efektif. Ada beberapa macam pola pengolahan tanah yang disesuaikan dengan bentuk lahan dan jenis alat yang digunakan, yaitu Pola tengah Pola tepi Pola keliling tengah Pola keliling tepi Pola bolak balik rapat Berikut ini penjelasannya Dalam melaksanakan pemrosesan tanah, penting memanfaatkan pola-pola tersendiri. Maksud dari skema pemrosesan tanah ini yaitu Semakin efektif, dengan memanfaatkan skema yang sesuai sama, dikehendaki Waktu yang terbuang ketika pemrosesan tanah ketika implemen pemrosesan tanah diangkat sesedikit barangkali. Area yang diproses tak diproses lagi, maka dikehendaki pekerjaan pemrosesan tanah dapat semakin efektif. Semakin efisien Beberapa Jenis Skema Hasil pemrosesan tanah terutama buat pembajakan dapat sama rata. Sisi area yang diangkat tanahnya bakal ditimbun balik dari aliran seterusnya. Maka dikehendaki pekerjaan pemrosesan tanah dapat semakin efisien. Ada beberapa jenis skema pemrosesan tanah yang sesuai dengan bentuk area serta model alat yang dimanfaatkan, ialah Skema tengah Skema pinggir Skema keliling tengah Skema keliling pinggir Skema bolak balik rapat Pemrosesan tanah pertama Memproduksi tanah yaitu membalik serta menggemburkan susunan tanah biar berubah menjadi gembur, maka meringankan akar tanaman menghisap bagian hara. Aktivitas pemrosesan tanah sangat pengaruhi proses budidaya seterusnya. Pemrosesan tanah terus paling penting mempunyai arti, maka alamiah apabila perubahan dalam aktivitas ini terus dikerjakan biar diperoleh hasil yang semakin baik. Di dalam sebuah proses budidaya tanaman, sebelum dikerjakan penanaman umumnya dikerjakan pemrosesan tanah dengan maksud Membuat keadaan fisik, khemis serta biologis tanah bertambah baik. Buat mendapat hasil pemrosesan tanah pertama yang efisien serta efektif, dalam memproduksi tanah dibutuhkan skema pemrosesan tersendiri. Ada beberapa jenis skema pemrosesan tanah pertama pembajakan yang sesuai dengan bentuk area serta model alat yang dimanfaatkan. Sejumlah skema pemrosesan tanah pertama pembajakan, salah satunya Skema Tengah Pembajakan dikerjakan dari tengah membujur area, setelah itu pembajakan ke dua dikerjakan pada sebalah hasil pembajakan pertama. Traktor diputar ke kanan serta bajak rapat dengan hasil pembajakan pertama. Pembajakan seterusnya lewat cara berputar-putar ke kanan hingga ke pinggir area. Skema Tengah Skema ini sesuai buat area yang memanjang serta sempit. Dibutuhkan area buat berbelok head land pada ke dua ujung area. Ujung area yang tak terbajak itu, dibajak 2 atau 3 pembajakan paling akhir. Ujung area yang tak terbajak diproses lewat cara manual di cangkul. Aliran balik hasil pemrosesan Dengan skema ini bakal membuahkan aliran balik back furrow, ialah aliran bajakan yang sama sama berhadap-hadapan kedua-duanya, maka bakal berlangsung penumpukkan lemparan hasil pembajakan memanjang ditengah-tengah jalan. Pada pinggir area aliran hasil pembajakan tak tertutup oleh lemparan hasil pembajakan. Aliran Pada Pinggir Area Skema Pinggir Pembajakan dikerjakan dari pinggir membujur area, lemparan hasil pembajakan menuju luar area. Pembajakan ke dua pada segi seberang pembajakan pertama. Traktor diputar ke kiri serta bajak dari pinggir area dengan arah sebaliknya. Pembajakan seterusnya lewat cara berputar-putar ke kiri hingga ke tengah area. PolaTepi Skema ini sesuai buat area yang memanjang serta sempit. Dibutuhkan area buat berbelok head land pada ke dua ujung area. Ujung area yang tak terbajak itu, dibajak 2 atau 3 pembajakan paling akhir. Ujung area yang tak terbajak diproses lewat cara manual di cangkul. Dengan skema ini bakal membuahkan aliran mati dead furrow, ialah aliran bajakan yang sama sama berdampingan kedua-duanya, maka bakal berlangsung aliran yang tak tertutup oleh lemparan tanah hasil pembajakan serta memanjang ditengah-tengah area. Pada pinggir area lemparan hasil pembajakan tak jatuh pada aliran hasil pembajakan. Aliran Mati Skema Keliling Tengah Pemrosesan tanah dikerjakan dari titik tengah area, berputar-putar sejajar segi area hingga ke pinggir area. Lemparan pembajakan menuju dalam area. Pada awal pemrosesan operator bakal merasakan kesukaran dalam membelokkan traktor. Skema pemrosesan ini sesuai buat area yang bersifat bujur sangkar serta area tidak begitu luas. Dibutuhkan area buat berbelok pada ke dua diagonal yang tak terbajak itu, dibajak pada 2 atau 4 pembajakan paling akhir. Tersisa area yang tak terbajak, diproses lewat cara manual dengan cangkul. Skema Keliling Pinggir Pemrosesan tanah dikerjakan dari satu diantara titik pojok area, berputar-putar ke kiri sejajar segi area hingga ke pinggir area. Lemparan pembajakan menuju luar area. Dalam akhir pemrosesan, operator bakal kesukaran dalam membelokkan traktor. Skema keliling pinggir Skema pemrosesan ini sesuai buat area yang bersifat bujur sangkar serta area tidak begitu luas. Dibutuhkan area buat berbelok pada ke dua diagonal yang tak terbajak itu, dibajak pada 2 atau 4 pembajakan paling akhir. Tersisa area yang tak terbajak, diproses lewat cara manual dengan cangkul. Skema Bolak Balik Rapat Pemrosesan dikerjakan dari pinggir satu diantara segi area dengan arah membujur. Arah lemparan hasil pembajakan ke luar. Sesudah tiba ujung area, pembajakan ke dua dikerjakan berimpit dengan pembajakan pertama. Arah lemparan hasil pembajakan ke dua dibalik, maka bakal isikan aliran hasil pembajakan pertama. Pembajakan dikerjakan dengan bolak balik hingga segi area. Skema bolak balik rapat Skema ini pun sesuai buat area yang memanjang serta sempit, dibutuhkan area buat berbelok head land pada ke dua ujung area. Ujung area yang tak terbajak itu, dibajak pada 2 atau 3 pembajakan paling akhir. Tersisa area yang tak terbajak pada ujung lahan, diproses lewat cara manual dengan cangkul Skema ini cuma sesuai dikerjakan buat membajak yang bisa di ubah arah lemparan pembajakan. Skema ini juga dapat dikerjakan buat pemrosesan tanah ke dua dengan mesin rotari, lantaran dari hasil pemrosesannya tak terlempar ke samping. Catatan Skema 1 hingga 4 dimanfaatkan buat model membajak yang hasil lemparan tanahnya ke kanan. Seandainya model membajak yang dimanfaatkan hasil lemparan tanahnya ke kiri, jadi arah putaran pembajakan dibalik. Seusai area siap buat diproses serta ditetapkan skema pemrosesan yang pas, jadi area mulai bisa diproses. Trik pemrosesan tanah pertama pembajakan dengan traktor yaitu sebagaimana berikut Buat batas-batas area yang bakal diproses serta tempat head land seandainya dibutuhkan Traktor dibawa ke area serta di letakkan sama dengan skema yang dikehendaki Mengatur gas serta urutan gigi persneling yang disarankan oleh pabrik. Karenanya begitu diminta biar operator membaca buku manual pengoperasian manual Pembajakan mulai. Kedalaman pembajakan buat aliran pertama ketika ke dua roda traktor belum masuk ke dalam aliran, tak usah sangat dalam. Ketika berbelok, implemen diangkat Pembajakan seterusnya dikerjakan lewat cara masukkan satu diantara roda ke aliran. Kedalaman pembajakan automatic bertambah dalam. Dua hingga empat aliran paling akhir terkait dari panjang traktor serta lebar kerja alat bajak, head land mulai dibajak. Tujuan Penggunaan PolaBeberapa Macam PolaBeberapa Jenis Skema
Pengolahanlahan dalam usaha pertanian bertujuan untuk : Menciptakan kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi lebih baik. Membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan. Menempatkan sisa-sisa tanaman ( seresah) pada tempat yang sesuai agar dekomposisi berjalan dengan baik. Menurunkan laju erosi. XWeK7N.
  • 07ssc2zxga.pages.dev/32
  • 07ssc2zxga.pages.dev/240
  • 07ssc2zxga.pages.dev/109
  • 07ssc2zxga.pages.dev/158
  • 07ssc2zxga.pages.dev/399
  • 07ssc2zxga.pages.dev/220
  • 07ssc2zxga.pages.dev/98
  • 07ssc2zxga.pages.dev/123
  • 07ssc2zxga.pages.dev/328
  • pola pengolahan tanah erat hubungannya dengan apa jelaskan